Radmilamandiri

Siasat Walikota Jakarta Timur Agar Sampah Tidak Dipandang Masalah, Tapi Sahabat

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur mengajak para pelaku usaha di untuk bersama-sama dengan pemerintah dan masyarakat mengatasi permasalahan sampah di Jakarta Timur.Walikota Jakarta timur, mengatakan pihaknya tidak bisa sendirian mengatasi permasalahan sampah tanpa ada dukungan masyarakat dan para pelaku usaha. Untuk itu pihaknya bersama para pelaku usaha menggelar Deklarasi Jakarta Timur Peduli Sampah,

Minggu (23/3/2014) sebagai bentuk komitmen memerangi sampah.Deklarasi ditandai dengan peresmian dua Tugu Adipura, masing-masing di interchange Cawang, Jatinegara dan kupingan fly over Jalan Pemuda, Pulogadung, Minggu pagi. Hadir dalam deklarasi itu sejumlah pelaku usaha di Jakarta Timur bersama para tokoh masyarakat.

“Mengatasi sampah tidak semata-mata hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga masyarakat dan pelaku usaha yang ada,” kata Krisdianto usai peresmian dua tugu Adipura sekaligus Deklarasi Jakarta Timur Peduli Sampah di Pulogadung, Minggu pagi. Krisdianto secara khusus menyambut baik upaya dari pelaku usaha yakni PT United Tractors Tbk (UT) dan PT Antam (Persero) Tbk yang telah membangun Tugu Adipura yang diresmikan ini. Menurutnya, Tugu Adipura yang dibangun tersebut merupakan bentuk kepedulian masyarakat, khususnya dunia usaha terhadap kebersihan lingkungan di Jakarta Timur.

“Diharapkan dengan dibangunnya dua Tugu Adipura tersebut, akan memotivasi masyarakat Jakarta Timur untuk selalu menjaga kebersihan,” kata Krisdianto.

Selain itu dengan ini pula, diharapkan pelaku usaha berupaya aktif untuk ikut membantu mengatasi masalah sampah di Jakarta Timur.

“Saya juga berharap masyarakat dapat bersahabat dengan sampah. Sampah bukan ancaman, karena bila dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya bersama unsur terkait terus memotivasi masyarakat untuk dapat mengelola sampah lewat budaya 3R (reduce, reuse dan recycle). Menurutnya di negara-negara maju sampah telah dikelola dan didaur ulang menjadi komoditas yang bermanfaat.
“Kalau sampah dikelola, maka lingkungan akan terjaga kelestariannya. Semoga upaya ini mendapat dukungan dari semua pihak, khususnya juga perusahaan-perusahaan yang peduli terhadap pengelolaan limbah dan sampah,” ujarnya.

Kegiatan ini sendiri dihadiri Direktur UT Edhie Sarwono dan Direktur Umum dan CSR PT Antam I Made Surata. Hadir pula para pejabat Pemkot Jakarta Timur dan Forum Msyarakat Peduli Lingkungan (Formapel) dari 10 Kecamatan se-Jakarta Timur.

Seperti diketahui permasalahan sampah menghantui Jakarta Timur dalam beberapa bulan terakhir ini.

Diantaranya gunungan sampah rumah tangga yang ada di Jalan Remaja Raya, tak jauh di belakang Kantor Kecamatan Pulogadung, dibiarkan menumpuk tak terangkut. Sampah yang masuk di wilayah RT 01 RW 04, di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, itu menyebarkan bau menyengat dan mengganggu kenyamanan warga sekitar dan masyarakat yang melintasi Jalan Remaja.

Tumpukan sampah tak terangkut juga kerap terjadi di Jalan Matraman, Jakarta Timur tepatnya di sekitar Halte Transjakarta Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.

Warga terpaksa membuang sampah di ruas Jalan Matraman Raya, karena belum adanya lahan kosong untuk lokasi pembuangan sampah sementara (LPS) resmi sebagai tempat menampung sampah-sampah rumah tangga dari warga sekitar.

Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur Apul Silalahi mengatakan, penentuan lokasi pengumpulan sampah di ruas jalan tersebut berdasarkan kesepakatan RT dan RW yang berkoordinasi dengan aparat Kelurahan Kampung Melayu. “Itu memang satu kelurahan buangnya ke situ dikarenakan memang tidak adanya tanah yang kosong di Kelurahan Kampung Melayu,” kata Apul beberapa waktu lalu.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

back to top